Di postingan kali ini kita membahas subject-verb agreement dalam bahasa Inggris. Pembahasan diawali dengan pengertian subject-verb agreement. Kemudian ketentuan-ketentuan tentang subject-verb agreement dalam bahasa Inggris akan dijelaskan yang disertai contoh-contoh kalimat.
Pengertian Subject-Verb Agreement
Subject Verb Agreement adalah kesesuaian antara subyek dan verb dalam sebuah kalimat. Dalam bahasa Inggris, ini berkaitan dengan penggunakan kata kerja, to be dan auxiliary verb dalam bentuk singular (tunggal) atau plural (jamak). Selain itu, juga ada kesesuaian yang didasarkan atas tenses (bentuk waktu).
Sebagai contoh, dalam kalimat "The children are playing at the park" (Anak-anak sedang bermain di taman), subyek kalimat (the children) dalam bentuk jamak. Maka, to be harus dalam bentuk jamak pula (are).
Sedangkan dalam kalimat "The car has been painted red" (Mobil sudah dicat merah), subyek kalimat (the car) dalam bentuk tunggal. Maka has, harus digunakan. Pada kasus ini kita tidak dapat menggunakan have yang diperuntukkan untuk subyek jamak.
Subject Verb Agreement dalam bahasa Inggris cukup rumit karena seringkali kita menemui kesulitan menentukan subyek dari sebuah kalimat.
Sebagai contoh dalam kalimat "Andy or his siblings are required to attend the event" (Andy atau saudara-saudaranya diharuskan menghadiri event itu). Dalam kalimat tersebut kata benda setelah "or" (his siblings= jamak) yang menentukan apakah subyek kalimat tersebut dianggap tunggal atau jamak. Oleh sebab itu, kita harus menggunakan "are".
Ketentuan-ketentuan dalam Subject-Verb Agreement
1. Kata benda yang dihubungkan kata sambung "and" dianggap sebagai subyek jamak, oleh sebab itu diikuti kata kerja/to be/modal yang diperuntukkan untuk subyek jamak.
Alice and Sarah have left for Bandung. (Alice dan Sarah telah berangkat ke Bandung).
2. Kata benda yang dihubungkan dengan "or", penentuan tunggal atau jamaknya ditentukan oleh kata benda yang mengikuti "or".
Bob or his friends have to meet Mr. Anton. (Bob atau teman-temannya harus menemui Pak Anton).
3. Kata benda kolektif (Team, staff, government, dll) dianggap subyek tunggal dalam American English, tetapi umumnya dianggap subyek jamak dalam British English.
The staff is on strike. (Karyawan sedang mogok kerja). [Note: American English]
The staff are on strike. (Karyawan sedang mogok kerja). [Note: British English]
4. Kata atau frase penghubung yang mengikuti subyek (Semisal combined with, coupled with, accompanied by, added to, along with, together with, dan as well as) tidak menentukan subyek menjadi tunggal atau jamak.
Dian, along with her parents, is on vacation. (Dian, bersama dengan orang tuanya, sedang liburan).
5. Frase-frase kata benda seperti a bunch of, a group of, a set of, dll dianggap subyek tunggal.
A group of students is dining at the restaurant. (Sekelompok siswa sedang makan di restoran).
6. Each dianggap subyek tunggal.
Each person receives a book. (Setiap orang mendapatkan sebuah buku).
7. None dianggap tunggal atau jamak bergantung pada kata benda yang mengikuti.
None of the girls buy the book. (Tak satupun gadis-gadis itu membeli buku).
None of the money has been spent. (Uangnya belum sama sekali dibelanjakan).
8. Pecahan seperti one-third, one-fourth dll penentuan tunggal atau jamaknya bergantung pada kata benda yang mengikuti.
One-third of the bikes are broken. (Sepertiga dari sepeda-sepeda itu rusak).
Two-third of the water has been consumed. (Sepertiga dari jumlah air sudah dikonsumsi).
9. Terkait uang, subyek dianggap tunggal jika jumlahnya diketahui dan dianggap jamak jika jumlahnya tidak diketahui.
$2 million was spent on building a new head office. (Dua juta dolar dihabiskan untuk membangun kantor pusat baru).
Funds are allocated each year to help people in need. (Dana dialokasikan tiap tahun untuk membantu orang-orang yang membutuhkan).
10. Frase more than one dianggap tunggal .
More than one student has been selected. (Lebih dari satu siswa telah dipilih).